Beranda | Artikel
Terkabulnya Doa Nabi Zakaria
Kamis, 3 Februari 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Tafsir Ali Imran Ayat 39 – Terkabulnya Doa Nabi Zakaria adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Ayat-Ayat Ahkam. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Kamis, 24 Jumadil Akhir 1443 H / 27 Januari 2022 M.

Tafsir Ali Imran Ayat 39 – Terkabulnya Doa Nabi Zakaria

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ الصَّالِحِينَ

 “Para malaikat memanggilnya ketika dia berdiri shalat di Mihrab: ‘Bahwa Allah pun memberikan kabar gembira kepada engkau dengan Yahya, yang membenarkan kalimat dari Allah, dan dia sebagai panutan, dan dia memiliki kemampuan untuk menahan diri dari hawa nafsu, dan dia merupakan seorang Nabi di antara orang-orang shalih.`” (QS. Ali-Imran[3]: 39)

Ayat yang mulia ini menunjukkan tentang terkabulnya doa Nabi Zakaria. Dimana di ayat sebelumnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengabarkan bahwa Nabi Zakaria berdoa.

Faidah Surah Ali Imran Ayat 39

Adanya Malaikat

Ayat ini menetapkan tentang adanya malaikat, dan kita wajib beriman tentang hal ini. Karena ini merupakan salah satu rukun dari rukun iman. Malaikat adalah makhluk yang dicipta oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari cahaya, Allah menciptakan mereka untuk ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pencipta mereka, senantiasa bertasbih di malam dan di siang hari dan tidak pernah malas.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan tentang para malaikat dengan sabdanya:

أطت السماء، وحق لها أن تَئِط ما من موضع أربع أصابع منها، إلا وفيه ملك قائم لله أو راكع أو ساجد

“Di langit itu berbunyi (berderit), dan haq baginya untuk berbunyi. Tidak ada tempat yang jaraknya empat jari melainkan disitu ada malaikat yang sedang berdiri atau ruku’ atau sujud kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Tirmidzi)

Ini merupakan kebesaran Allah. Kalau kita melihat dan membaca hadits ini dimana jumlah malaikat begitu sangat banyak sekali dan semuanya dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Mengingkari para malaikat dihukumi kafir, karena mendustakan Al-Qur’an. Oleh karena itu tidak boleh kita mengingkari tentang keberadaan malaikat.

Malaikat bisa bicara

Para malaikat bisa bicara dengan suara yang bisa didengar. Hal ini didasarkan dengan firmanNya: “Malaikat memanggil Nabi Zakaria…”

Bolehnya berbicara kepada orang yang shalat

Ini diambil dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Malaikat memanggilnya ketika Nabi Zakaria berdiri shalat di Mihrab…” Akan tetapi orang yang diajak bicara dan dia sedang shalat tidak membalas dengan ucapan, tetapi hanya dengan isyarat. Yang lebih utama adalah tidak dilakukan kecuali ada kebutuhannya. Karena kalau engkau mengajak bicara orang yang shalat, maka itu bisa mengganggu dia, dan bisa jadi dia lupa kemudian menjawabnya.

Memberikan kabar gembira

Disyariatkannya memberikan kabar gembira kepada seseorang dengan sesuatu yang membuatnya bahagia/senang. Di ayat ini Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kabar gembira kepada engkau dengan Yahya…”

Adapun kabar gembira yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim dengan kelahiran Nabi Ishaq adalah dengan firmanNya:

قَالُوا لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ

“Mereka berkata: ‘Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim`” (QS. Al-Hijr[15]: 53)

Maka kita memberikan kabar gembira, jangan berikan kabar buruk dan jangan menakut-nakuti.

Mendahulukan pemberian nama

Boleh mendahulukan pemberian nama sebelum hari ketujuh (ini kalau namanya sudah ada/disiapkan). Adapun kalau namanya belum ada, maka diakhirkan di hari ketujuh.

Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari Download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian Tafsir Ali Imran Ayat 38 – Doa Nabi Zakariya


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51352-terkabulnya-doa-nabi-zakaria/